A.
Hubungan Interpersonal
1. Model-model hubungan interpersonaL
Hubungan
Interpersonal
Manusia merupakan makhluk sosial, karena itu
kehidupan manusia selalu ditandai dengan pergaulan antar manusia. Pergaulan itu
dapat dilakukandalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, organisasi
sosial dan lain-lain. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk komunikasi
dalam masyarakat yang nantinya akan menjadi dasar dalam melakukan hubungan atau
interaksi antar individu, karena komunikasi sangat erat kaitannya dengan
hubungan interpersonal. Dalam bagian ini perlu diketahui tentang pengertian hubungan
interpersonal, tahap-tahap hubungan interpersonal, faktor-faktor yang
menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal,teori-teori
hubungan interpersonal dan ciri-ciri hubungan interpersonal yang baik. Hubungan
interpersonaladalah hubungan antara individu satu dengan individu lain yang
melandasi komunikasi interpersonal yang dilakukan. Hubungan interpersonal
adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi
pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita
berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan
relationship.
Dari
segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan
interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat
persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. Komunikasi yang efektif
ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder
terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan
menjadi rusaak. “komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur,
tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting,” Anita taylor et al. (1977:1987). Banyak penyebab
dari rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik diantara
komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, dan paling cermat
tidak dapat menghindari kegagalan, jika terjadi hubungan yang jelek. Setiap
kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi
pesan, kita juga menentukan kadar hubungan interpersonal, bukan hanya
menentukan “content” tetapi juga “relationship”. Bukan hanya menyampaikan isi,
tetapi juga mendefinisikan hubungan interpersonal. Pandangan bahwa komunikasi
mendefinisikan hubungan interpersonal telah dikemukakan Ruesch dan Bateson
(1951) pada tahun 1950-an. Gagasan ini dipopulerkan di kalangan komunikasi oleh
Watzlawick, Beavin, dan Jackson (1067) dengan buku mereka Pragmatics of Human
Communication. Mereka melahirkan istilah baru untuk menunjukkan aspek hubungan
dari pesan komunikasi ini.
Model Pertukaran dan Analisis Transaksional
1. Model pertukaran sosial
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang
berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka uatama dari model ini,
menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, “asumsim dasar yang
mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela
memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup
memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. “ Ganjaran, biaya, laba, dan
tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. Ganjaran
adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai
yang dipegannya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang
lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.buat orang
kaya, mungkin penerimaan sosial lebih berharga dari pada uang. Buat orang
miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih
memberikan ganjaran daripada hubungan yang menambah pengetahuan. Biaya adalah
akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat
berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan
kondisi-kondisi lain yang dapat menhabiskan sumberkekayaan individu atau dapat
menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun
berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
2. Model Analisis Transaksional
Analisis
Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan
pada hubungan interaksional. AT dapat dipergunakan untuk terapi individual,
tetapi terutama untuk pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek
perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi
dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan
pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi
mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan
baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.
Pembentukan
Kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam Memulai Hubungan
1. pembentukan kesan
Menurut
sears dkk (1992) individu cenderung membentuk kesan panjang lebar atas orang
lain berdasarkan informasi yang terbatas.
Evaluasi
: Kesan pertama. Menurut sears dkk (1992) aspek pertama yang paling penting dan
kuat adalah evaluasi. Secara formal dimensi evaluatif merupakan dimensi
terpenting diantara sejumlah dimensi dasar yang mengorganisasikan kesan
gabungan tentang orang lain.
Kesan Menyeluruh. Untuk menjelaskan bagaimana
orang mengevaluasi terhadap orang orang lain, dapat dilakukan dari “kesan yang
diterima secara keseluruhan”. Sears dkk. (1992) membagi kesan menyeluruh
menjadi dua, yaitu model penyamarataan dan model menambahkan. Konsistensi.
Individu
cenderung membentuk karakteristik yang konsisten secara evaluatif terhadap
individu lainnya, meski hanya memiliki sedikit informasi. Kita cenderung
memandang orang lain secara konsisten dari kedalamannya.
Prasangka
positif menurut sears (dalam Sears dkk., 1992) adalah kecenderungan menilai
orang lain secara positif sehingga mengalahkan evaluasi negatif.
2. Ketertarikan Interpersonal
Prinsip
Dasar Daya Tarik Interpersonal
Penguatan
Kita
menyukai orang lain dengan cara member ganjaran sebagai penguatan dari tindakan
atau sikap kita. Salah satu tipe ganjaran yang penting adalah persetujuan
sosial, dan banyak penelitian memperlihatkan bahwa kita cenderung menyukai
orang lain yang cenderung menilai kita secara positif (Sears, 1992).
Pertukaran sosial
Pandangan
ini menyatakan bahwa rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian
kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang kepada kita.
Teori ini menekankan bahwa kita membuat penilaian komparatif, menilai
keuntungan yang kita peroleh dari seseorang dibandingkan dengan keuntungan yang
kita peroleh dari orang lain (Sears dkk., 1992).
Asosiasi
Kita
menjadi suka kepada orang yang diasosiasikan (dihubungkan) dengan pengalaman
yang baik/bagus dan tidak suka kepada orang yang diasosiasikan dengan
pengalaman buruk/jelek (Clore & Byrne dalam Sears dkk., 1992)
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya
Karakter Pribadi
Daya
tarik seseorang bagi orang lain, pada dasarnya dapat kita bagi menjadi dua hal
: yang bersifat fisik (wajah, rambut, tubuh) dan yang bersifat non fisik
(kepribadian, intelegensi, minat dan hobby), para ahli mengidentifikasikan
beberapa karakter umum yang mempengaruhi rasa suka seseorang kepada orang lain
yaitu ketulusan, kehangatan personal,
kompetensi, dan daya tarik fisik.
Kesamaan
Kita
cenderung menyukai orang yang sama dengan kita dalam sikap, nilai, minat, hoby,
latar belakang, dan kepribadian. Menurut Sears dkk., (1992) dalam hal
berpacaran dan pernikahan, kecenderungan untuk memilih pasangan yang mempunyai
kesamaan disebut sebagai “prinsip kesesuaian” (match principle).
Keakraban
Menurut
Atkinson dkk. (1993) salah satu alasan bahwa kedekatan dapat menimbulkan rasa
senang pada seseorang adalah bahwa kedekatan dapat mningkatkan keakraban.
Fenomena ini oleh Sears dkk. (1992) dapat dijelaskan dengan apa yang disebut
sebagai efek eksposur belaka. Efek ini merupakan suatu fenomena dimana
keseringan berhadapan dengan seseorang dapat meningkatkan rasa suka kita
terhadap orang lain.
Kedekatan
Menurut
Atkinson dkk. (1993) salah satu prediktor terbaik mengenai apakah dua orang
dapat berteman atau tidak adalah seberapa jauh jarak tempat tinggal mereka.
Terdapat tiga faktor yang menghubungkan antara kedekatan daya tarik
interpersonal, yaitu pertama, kedekatan biasanya meningkatkan keakraban. Kedua,
kedekatan sering berkaitan dengan kesamaan. Kita seringkali memilih untuk
tinggal dan bekerja dengan orang lain yang kita kenal, dan selanjutnya
kedekatan geografi kita akan meningkatkan kesamaan kita. Faktor ketiga adalah
bahwa orang yang dekat secara fisik lebih mudah didapat dari pada orang yang jauh
(Sears dkk. 1992).
Hubungan
Peran
Model
Peran
Terdapat
empat asumsi yang mendasari pembelajaran bermain peran untuk mengembangkan
perilaku dan nilai-nilai social, yang kedudukannya sejajar dengan model-model
mengajar lainnya. Keempat asumsi tersebut sebagai berikut:
Secara implicit bermain peran mendukung
sustau situasi belajar berdasarkan pengalaman dengan menitikberatkan isi
pelajaran pada situasi ‘’di sini pada saat ini’’. Model ini percaya bahwa
sekelompok peserta didik dimungkinkan untuk menciptakan analogy mengenai
situasi kehidupan nyata. Tewrhadap analogy yang diwujudkan dalam bermain peran,
para peserta didik dapat menampilkan respons emosional sambil belajar dari
respons orang lain.
Kedua, bermain peran memungkinkan para
peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa
bercermin pada orang lain. Mengungkapkan perasaan untuk mengurangi beban
emosional merupakan tujuan utama dari psikodrama (jenis bermain peran yang
lebih menekankan pada penyembuhan). Namun demikian, terdapat perbedaan
penekanan antara bermain peran dalam konteks pembelajaran dengan psikodrama.
Bermain peran dalam konteks pembelajaran memandang bahwa diskusi setelah
pemeranan dan pemeranan itu sendiri merupakan kegiatan utama dan integral dari
pembelajaran; sedangkan dalam psikodrama, pemeranan dan keterlibatan emosional
pengamat itulah yang paling utama. Perbedaan lainnya, dalam psikodrama bobot
emosional lebih ditonjolkan daripada bobot intelektual, sedangkan pada bermain
peran peran keduanya memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.
Model bermain peran berasumsi bahwa
emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan
melalui proses kelompok. Pemecahan tidak selalu datang dari orang tertentu,
tetapi bisa saja muncul dari reaksi pengamat terhadap masalah yang sedang
diperankan. Dengan demikian, para peserta didik dapat belajar dari pengalaman
orang lain tentang cara memecahkan masalah yang pada gilirannya dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Dengan demikian, para
peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan
masalah yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dirinya
secara optimal. Oleh sebab itu, model mengajar ini berusaha mengurangi peran
guru yang teralu mendominasi pembelajaran dalam pendekatan tradisional. Model
bermain peran mendorong peserta didik untuk turut aktif dalam pemecahan masalah
sambil menyimak secara seksama bagaimana orang lain berbicara mengenai masalah
yang sedang dihadapi.
Konflik
Konflik
adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern)
maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik
dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of
tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau
lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai
kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang
dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Substantive conflicts merupakan
perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok,pengalokasian sumber dalam
suatu organisasi, distrubusi kebijaksanaan serta prosedur serta pembagaian
jabatan pekerjaan. Emotional conflicts terjadi akibat adanya perasaan marah,
tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertantangan
antar pribadi (personality clashes).
Dalam
sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling
berkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam
sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan dengan komunikasi yang
tidak efektif yang menjadi kambing hitam.
Adequancy
peran & autentisitas dalam hubungan
peran
Kecukupan
perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada
preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang
individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut
peran-peran tersebut.
Intimacy
dan Hubungan Pribadi
Intimasi
dapat dilakukan terhadap teman atau kekasih. Intimasi (elemen emosional :
keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai,
kepercayaan). Intimasi mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang
mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang
dicintainya. Dorongan ini menyebabkan individu bergaul lebih akrab, hangat,
menghargai, menghormati, dan mempercayai pasangan yang dicintai, dibandingkan
dengan orang yang tidak dicintai. Mengapa seseorang merasa intim dengan orang yang
dicintai? Hal ini karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan
melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal. Masing-masing merasa
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup sisinya.
Intimacy
dan Pertumbuhan
Apapun
alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah
cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti
proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah
kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita
kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun
menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan
kita.
Keinginan
setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati,
dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi
tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan
dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk
bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena (1) kita
tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh; (2) kita tidak
menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan; (3) kita
tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang
rahasia; (4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup; (5) kita
memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus . Dalam hal inilah keutamaan
cinta dibutuhkan.
B.
CINTA DAN PERKAWINAN
1.Memilih
Pasangan
Menikah
mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup
juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah
memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat
dan islami. Insya Allah tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.
A.
Beberapa kriteria memilih calon istri
1. Beragama islam (muslimah). Ini adalah
syarat yang utama dan pertama.
2. Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang
berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
3. Memiliki dasar pendidikan Islam yang baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan
Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan
selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan
dunia.
4. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang
penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.
5. Sehat secara fisik. Wanita yang sehat
akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri
dan ibu yang baik.
6. Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan
anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh
karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu
melahirkan banyak anak.
7. Sebaiknya memilih calon istri yang masih
gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk
memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
B.
Beberapa kriteria memilih calon suami
1. Beragama Islam (muslim). Suami adalah
pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat,
sehingga syarat ini mutlak diharuskan.
2. Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang
berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah
SWT.
3. Sholih dan taat beribadah. Seorang suami
adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada
istri dan anak-anaknya.
4. Memiliki ilmu agama Islam yang baik.
Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung
jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak,
menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal
dan baik.
2.Mitos
salah seputar hubungan pernikahan
Mempercayai
mitos salah bisa merusak hubungan. Kenali hal-hal yang bisa memicu masalah dan
pahami untuk diambil manfaatnya.Menurut dr Susan Heitler, pengarang buku
pernikahan, terapis keluarga, psikolog, dan pendiri lembaga konseling Power of
Two Marriage mengatakan, setidaknya ada 6 mitos yang sering dipercaya orang
mengenai pernikahan dan bisa menyebabkan masalah di kemudian hari.Untuk
memastikan hubungan Anda berjalan baik dan bahagia, kenali dan pahamilah
mitos-mitos yang bisa merusak hubungan di bawah ini:
Pernikahan
adalah tentang kompromi
Kompromi,
menurut Heitler bisa menjadi kondisi yang menyebabkan kedua pihak dalam posisi
kalah. Contoh, bila Anda ingin tinggal di Jakarta, pasangan ingin tinggal di
Bandung, kedua pihak akan sangat tidak bahagia bila harus hidup di Yogyakarta.
Heitler
menyarankan untuk pasangan berusaha mencari jalan tengah yang memberikan
kemenangan bagi kedua pihak. Latihlah diri dan pasangan untuk selalu mencari
hal yang membuat kedua pihak bahagia.
Bila
kamu cinta saya, kamu akan bilang saya benar
Di
dalam pasangan, umum terjadi salah satu pihak merasa paling benar dan
pasangannya salah. Heitler menyarankan untuk setiap pasangan saling
menghormati.
Selalu
dasarkan pikiran bahwa si dia adalah orang yang cerdas, karena itu Anda memilih
dia sebagai pasangan. Simak pendapat si dia, cermati omongannya, tuangkan isi
pikiran Anda juga di dalam perbincangan. Satukan kedua perspektif, dan Anda
berdua bisa mendapatkan kebijaksanaan.
Jangan
tidur masih menyimpan marah
Bila
masalahnya memang bisa diatasi sebelum tidur, selesaikanlah. Bila masalahnya
terlalu pelik dan sulit diatasi, cobalah tidur dulu. Besok pagi masalahnya
masih akan ada, namun Anda berdua akan lebih mudah bicara dengan tenang untuk
mencari solusi terbaik.
Hubungan
yang berlangsung bertahun-tahun akan menjadi membosankan
Hubungan
yang sudah berlangsung bertahun-tahun masih bisa terjalin menyenangkan bila
keduanya terus berusaha menginfuskan hal-hal menarik dan seru di dalamnya, baik
berdua maupun per orangan.Bila Anda berdua terus mencari hal-hal menyenangkan
dan menarik untuk diembuskan ke dalam hubungan, Anda berdua pun akan terus
melihat satu sama lain menyenangkan.
Cinta
hilang karena terlalu sering bertemu
Dalam
mencintai seseorang sepanjang masa, masing-masing akan selalu mencari cara baru
untuk menikmati waktu bersama, baik secara seksual maupun untuk saling ada bagi
satu sama lain.Memang, alaminya, keterbiasaan dan usia bisa mengurangi minat
untuk berhubungan seksual. Namun, pernikahan yang baik akan mengajarkan
bagaimana membuat percik cinta itu tetap menyala agar gairah seksual terus
hidup. Itulah mengapa banyak orang mengatakan, untuk menjaga hubungan terus
berjalan dan langgeng, butuh usaha dari kedua pihak.
Bila
memang sudah jodoh, hubungan akan berjalan alami dan tanpa masalah
Berhubungan
pun butuh keterampilan. Hubungan yang harmonis dan langgeng telah belajar untuk
berkomunikasi secara kooperatif, membuat keputusan bersama secara kolaboratif,
menyelesaikan kemarahan dengan cara yang mendidik keduanya belajar dari
kesalahan, saling menanamkan kepositivitasan, dan berinteraksi dengan niat baik
yang konsisten, dan erupsi amarah yang jarang terjadi.
Analisisnya
: Dalam memasuki dunia pernikahan banyak mitos-mitos yang kurang mengenakan
bagi seseorang yang baru beradaptasi dengan status suami/istri yang disandang
oleh pasangan.untuk memastikan hubungan Anda berjalan baik dan bahagia, kenali
dan pahamilah mitos-mitos yang bisa merusak hubungan.misalnya Pernikahan adalah
tentang kompromi, Bila kamu cinta saya, kamu akan bilang saya benar, Jangan
tidur masih menyimpan marah, Jangan tidur masih menyimpan marah, Hubungan yang
berlangsung bertahun-tahun akan menjadi membosankan, Cinta hilang karena
terlalu sering bertemu, Bila memang sudah jodoh, hubungan akan berjalan alami
dan tanpa masalah.
3.SINGLE
LIFE
Jakarta
- Drs Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden sedang memperjuangkan hak
cipta tokoh anak ciptaannya 'Si Unyil' agar kembali kepadanya.Pak Raden begitu
terlihat letih di usianya yang senja. Pak Raden berjuang sendiri untuk haknya.
Ya,
Pak Raden memang sendiri. Pria kelahiran Jember 28 November 1932 itu tak
mempunyai istri dan anak. Di kediamannya yang terletak di Jalan Petamburan III,
Slipi, Jakarta Barat pun hanya berisikan boneka dan lukisan-lukisan karya
tangannya.Meski ditemani oleh Nanang, pria yang sehari-hari menemaninya,
kehidupan Pak Raden terasa sepi tanpa kehadiran sang pendamping hidup. Namun
toh hal itu tak dianggapnya sebagai sebuah kesunyian."Saya hidup mengalir
saja," ujarnya tanpa menggunakan riasan khas Pak Raden. Kumis-alis tebal
serta blangkon ciri khasnya itu ditanggalkan saat berbincang dengan detikHOT,
Minggu (15/4/2012) malam.Sesekali Pak Raden juga menjawab pertanyaan dengan
napas tersengal tanda dirinya sudah cukup lelah dan tua. Dengan kemeja batik
berwarna gelap, Pak Raden meneruskan pengakuannya tentang jalan hidupnya itu.Ia
mengaku tak pernah menjawab pertanyaan seputar keputusannya untuk tidak
menikah.Masalah privasi menjadi alasannya."Saya biasanya tidak menjawab
pertanyaaan yang bersifat pribadi. Karena saya tidak suka kalau soal pribadi,
dan tidak boleh diungkap pribadi saya," tegasnya.Tak lama kemudian ia pun
melanjutkan jawabannya itu dengan bersenandung sembari berkelakar. "Iwak
Peyek... Iwak Peyek... Iwak peyek, jatuh di kayu.... Udeh tue... Udeh Tue..
udeh jelek, nggak akan laku," kata Pak Raden bernyanyi."Saya selalu
jawab itu dengan berkelakar. Dan nggak ada yang mau sama saya," tambahnya
dengan nada mengeluh.Ya, begitulah sosok Suyadi alias Pak Raden. Sangat
bersahabat dan riang. Namun juga bisa terlihat sangat tegas meski tanpa kumis
lebat palsu yang biasa menghiasi wajahnya.Wajahnya kali ini memang sangat berbeda
dari karakter Pak Raden ciptaannya itu.Dengan atau tanpa riasan, ia akan tetap
berjuang untuk memperoleh hak ciptanya dari Perusahaan Umum Produksi Film
Negara (PPFN) atas tokoh 'Si Unyil'.Selamat Berjuang Pak Raden.
Analisisnya
: Memilih jalan hidup menjadi sigle life merupakan keputusan yang sangat berani
yang diambil oleh suyadi alias pak raden.banyak alasan yang menjadi faktor
untuk memilih sigle life.seperti ujuran pak raden ia akan tetap berjuang untuk
memperoleh hak ciptanya dari Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN) atas
tokoh 'Si Unyil'.
4.Perceraian
dan pernikahan kembali
Jakarta
- Pembalap Rifat Sungkar menggugat cerai istri yang baru ia nikahi selama
beberapa bulan. Sang mantan pacar, aktris Sissy Priscillia dikabarkan sebagai
duri dalam pernikahan Rifat tersebut. Benarkah?Bintang 'Ada Apa Dengan Cinta'
itu disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam pernikahan Rifat. Namun dengan
tegas, Sissy membantah kabar tersebut. Ia tak ingin namanya kembali
dikait-kaitkan dengan cerita cinta sang mantan.
"Saya
nggak tahu apa-apa dan nggak mau ikut campur urusan orang. Yang sudah lewat ya
sudah. Jangan saya disangkutpautkan," ujar Sissy, saat ditemui di FX Plaza
Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2009) malam.Sissy yang
ditemui di acara press screening film terbarunya 'Bukan Malin Kundang' berujar
bahwa ia sama sekali tak tahu alasan perceraian Rifat. Ia pun mengaku saat ini
sedang sibuk dengan pekerjaannya dan tak punya waktu memikirkan kehidupan
percintaannya.Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan ia akan kembali ke
pelukan sang pembalap, Sissy tak menolak ataupun menerima.Simak saja
jawabannya."Nggak taulah, lihat aja nanti. Saat ini aku mau konsentrasi ke
pekerjaan dulu. Soal itu mikirinnya nanti aja, mau sama siapa atau gimana,"
pungkas Sissy.
Analisis : perceraian dan pernikahan kembali
merupakan hal yang aneh untuk sebagai masyarakat di indonesia.dimana orang
berasumsi orang ketiga menjadi faktor pemicu perceraian.apalagi jarak
perceraian dengan pernikahan baru agak dekat seperti kasus artikel diatas orang
ketiga selalu menjadi momok yang menyeramkan di suatu rumah tangga(pernikahan).
Sumber
:
https://www.mediawiki.org/wiki/Thread:Template_talk:Help_box/Analisis_Transactional
http://hot.detik.com/read/2009/12/15/080507/1260111/230/diisukan-jadi-penyebab-rifat-cerai-sissy-bantah
http://hot.detik.com/read/2012/04/16/094048/1893072/230/pak-raden-dan-pilihan-untuk-tetap-melajang
http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/42755-tips-memilih-pasangan-hidup.html